Kalangan korporat adalah pengguna tradisional BlackBerry. Segmen inilah yang antara lain disasar oleh Research in Motion (RIM) dengan platform andalan barunya nanti, BlackBerry 10.
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times pada pertengahan November 2012, CEO RIM Thorsten Heins mengutarakan angan-angan perusahaannya untuk menjadikan BlackBerry 10 sebagai perangkat sentral di kantor-kantor perusahaan.
Dia mencontohkan situasi di mana perangkat BlackBerry 10 bisa langsung terkoneksi dengan keyboard dan perangkat display sehingga seorang pegawai dapat langsung bekerja.
"Jadi, kapan pun Anda masuk kantor, Anda tak perlu membawa laptop. Semua yang diperlukan sudah ada di sini," ujar Heins sambil menunjuk sebuah smartphone BlackBerry 10 di pangkuannya. "Dalam tiga atau lima tahun lagi, Anda tak akan perlu membawa laptop."
Meskipun sebelumnya pernah gagal dengan tablet BlackBerry Playbook, Heins yakin BlackBerry 10 besutan RIM akan kembali menjadi perangkat andalan di kantor-kantor.
Mengenai beberapa perusahaan yang membolehkan pegawai mereka memilih sendiri smartphone yang diinginkan untuk dibawa di lingkungan kantor, Chief Marketing Officer RIM Frank Boulben yang turut mendampingi Heins mengatakan bahwa hanya sebagian perusahaan yang memberlakukan kebijakan itu.
Berlawanan dengan para pengamat industri, Boulben memprediksi bahwa pada akhirnya perusahaan-perusahaan akan kembali memilihkan smartphone untuk pegawainya. Menurut dia, alasannya adalah untuk menekan ongkos divisi dukungan teknologi.
Dalam hal ini, lanjut Heins, BlackBerry 10 menawarkan kelebihan berupa pemisahan antara data korporat dan data pribadi karyawan. Alhasil, ketika seorang pegawai berhenti kerja, pihak perusahaan bisa menghapus seluruh data korporat dalam smartphone si pegawai tanpa turut mengganggu data pribadinya.
RIM sendiri menjanjikan perangkat BlackBerry 10 akan segera tersedia pada Februari 2013, menyusul pengumuman resmi pada akhir bulan sebelumnya.
Unit pertama yang akan dipasarkan adalah model full-touchscreen, sementara model yang dilengkapi keypad QWERTY akan menyusul beberapa pekan setelahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times pada pertengahan November 2012, CEO RIM Thorsten Heins mengutarakan angan-angan perusahaannya untuk menjadikan BlackBerry 10 sebagai perangkat sentral di kantor-kantor perusahaan.
Dia mencontohkan situasi di mana perangkat BlackBerry 10 bisa langsung terkoneksi dengan keyboard dan perangkat display sehingga seorang pegawai dapat langsung bekerja.
"Jadi, kapan pun Anda masuk kantor, Anda tak perlu membawa laptop. Semua yang diperlukan sudah ada di sini," ujar Heins sambil menunjuk sebuah smartphone BlackBerry 10 di pangkuannya. "Dalam tiga atau lima tahun lagi, Anda tak akan perlu membawa laptop."
Meskipun sebelumnya pernah gagal dengan tablet BlackBerry Playbook, Heins yakin BlackBerry 10 besutan RIM akan kembali menjadi perangkat andalan di kantor-kantor.
Mengenai beberapa perusahaan yang membolehkan pegawai mereka memilih sendiri smartphone yang diinginkan untuk dibawa di lingkungan kantor, Chief Marketing Officer RIM Frank Boulben yang turut mendampingi Heins mengatakan bahwa hanya sebagian perusahaan yang memberlakukan kebijakan itu.
Berlawanan dengan para pengamat industri, Boulben memprediksi bahwa pada akhirnya perusahaan-perusahaan akan kembali memilihkan smartphone untuk pegawainya. Menurut dia, alasannya adalah untuk menekan ongkos divisi dukungan teknologi.
Dalam hal ini, lanjut Heins, BlackBerry 10 menawarkan kelebihan berupa pemisahan antara data korporat dan data pribadi karyawan. Alhasil, ketika seorang pegawai berhenti kerja, pihak perusahaan bisa menghapus seluruh data korporat dalam smartphone si pegawai tanpa turut mengganggu data pribadinya.
RIM sendiri menjanjikan perangkat BlackBerry 10 akan segera tersedia pada Februari 2013, menyusul pengumuman resmi pada akhir bulan sebelumnya.
Unit pertama yang akan dipasarkan adalah model full-touchscreen, sementara model yang dilengkapi keypad QWERTY akan menyusul beberapa pekan setelahnya.
0 comments:
Post a Comment